Grigori  Yefimovich Rasputin (lahir 10 Januari 1869 – meninggal 29 Desember 1916  pada umur 47 tahun) adalah legenda Rusia pada masa-masa akhir Dinasti  Romanov. Rasputin memainkan peranan penting pada masa Tsar Nicholas II,  istrinya Tsarina Alexandra, dan satu-satunya putranya Tsarevich Alexei,  menderita hemofilia.
Perhatian! : Postingan berikut berisi gambar yang mungkin tidak baik untuk dilihat.! 
 Ia    salah satu tokoh besar kontroversial dalam sejarah Rusia.  Dijuluki    ‘Mad Monk’, konon ia memiliki kemampuan tinggi dalam  menyembuhkan dan    meramal masa depan. Sepak terjangnya mampu mempengaruhi  tindak tanduk    kerajaan Tsar, sampai berdampak jatuhnya dinasti kerajaan  Romanov di    tahun 1917. 
Meski ia dikenal luas, banyak fakta kehidupan  Rasputin  jadi   simpang-siur akibat banyaknya kontroversi yang terjadi  selama ia    hidup. Pendapat pihak-pihak yang pro dan kontra berbaur  sehingga    (hingga kini) beberapa detail mengenai perjalanan hidupnya  masih    diperdebatkan.
Rasputin  terlahir  sebagai seorang anak petani di  desa  kecil bernama  Pokrovskoye, di sisi  sungai Tura, Siberia. Ia  diketahui  memiliki dua  saudara: seorang adik  bernama Maria dan kakak  laki-laki ,  Dmitri. 
Adiknya, Maria mengidap  penyakit epilepsi dan  tenggelam di  sungai  akibat kambuhnya penyakit  tersebut. Kakaknya Dmitri  pernah jatuh  ke  dalam sebuah kolam bersama  Rasputin, meski keduanya  selamat namun   Dmitri lalu meninggal akibat  pneumonia. 
Kematian kedua  saudaranya   menorehkan kenangan pahit bagi  Rasputin, sampai-sampai ia  menamakan   kedua anaknya Maria dan Dmitri.  Mitos menyebutkan bahwa  Rasputin telah   memliliki kekuatan luar biasa  sejak dari kecil. Efim  Rasputin,  ayahnya  adalah seorang peternak kuda. 
Ketika salah satu  kudanya  dicuri,  Rasputin dengan kekuatan  supranaturalnya berhasil  menemukan  orang sang  pencuri. Ketika berumur  18 tahun ia menghabiskan  waktu 3  bulan dalam  Verkhoturye Monastery,  sebuah asrama gereja yang  banyak  menjadi tempat  pertobatan para  penjahat. Setelah 3 bulan berlalu,   Rasputin berubah  menjadi pribadi  yang sangat religius dan cenderung   fanatik.
Dikabarkan  ia juga  berhubungan dengan sekte Kristen  yang  dilarang di Verkhoturye,  atau  dikenal sebagao khlysty. Sekte  tersebut  dilarang karena  menggabungkan  ritual religius dengan praktik  sex bebas.  Menurut putri  Rasputin  sendiri yakni Maria, ia memang  pernah mempelajari  seluk-beluk  sekte  Khlysty namun dengan tegas  menolak bergabung dengan  sekte  tersebut. 
Kecurigaan bahwa Rasputin  adalah salah satu anggota  Khlysts,  meski  masih diperdebatkan oleh  para sejarahwan, melekat sampai  akhir   hidupnya. Setelah meninggalkan  asrama, ia mengunjungi seorang suci    bernama Makariy di mana ia  menjadi panutan bagi Rasputin sepanjang    hidupnya. Rasputin lalu  menikah dengan Proskovia Fydorovna Dubrovina    ditahun 1889 dan  memiliki 3 orang anak bernama Dmitri, Varvara serta    Maria. 
Di tahun  1901 ia meninggalkan rumahnya untuk menjadi stranik    (petapa),  melanjutkan perjalanan hidupnya dengan berkelana dan    menelusuri  Yunani dan Yerusalem. Di tahun 1903 ia tiba di Saint    Petersburg di  mana secara perlahan tapi pasti ia memperoleh reputasi    sebagai  seorang starets (orang suci) dengan kekuatan meramal dan     menyembuhkan
Rasputin    dengan cepat menjadi  figur kontroversial, utamanya karena  kepercayaan   permaisuri dan raja  dalam memberikan posisi serta  kakuatan yang cukup   besar. Tentu banyak  yang tidak menyukai hal ini  sehingga memunculkan   banyak tuduhan miring;  mulai dari pelaku sex  bebas sampai rencana   kudeta.  Beberapa pihak yang  jelas-jelas  menentang Rasputin adalah   bangsawan elit Saint Petersburg  dan juga  kelompok Holy Snod, yang   gencar menyebarkan isu bahwa Rasputin  banyak  melakukan praktik yang   melenceng dari ke-Kristen-an. Namun semua  itu  belum mampu menghilangkan   kepercayaan keluarga Tsar, malah Tsar   sendiri memecat menteri-menteri   yang diduga berniat menjatuhkan   Rasputin. Kekesalan pihak yang  membenci  Rasputin lalu menjelma menjadi   rangkaian percobaan pembunuhan  pada  sang starets Rusia. ![]()  | 
Rasputin dan Anggota Keluarga Kerajaan
Kematian Yang Mengherankan
Rasputin  sering disebut sebagai Biarawan Sinting, meski ia tak pernah menjadi  biarawan dan tak pernah merahasiakan pernikahannya. Ia diduga seorang  starets, atau religius, dan ia dipercaya dapat menyembuhkan penyakit  fisik maupun mental. Ia dapat dipandang sebagai salah satu tokoh  kontroversial pada sejarah abad ke-20, meski Rasputin kini dipandang  oleh para sejarawan hanya sebagai kambing hitam. Ia memainkan peran  kecil namun penting pada jatuhnya Dinasti Romanov yang akhirnya membawa  kemenangan Bolshevik dan didirikannya Uni Soviet.
Legenda     yang mengisahkan kematian Rasputin lebih rumit daripada hidupnya.     Menurut catatan Greg King dalam buku “The Man Who Killed Rasputin”,     percobaan pembunuhan pertama terjadi saat Rasputin pulang ke Pokrovskoye     untuk menjenguk anak dan istrinya. Pada tanggal 29 Juni 1914,   Rasputin   menerima telegram di sebuah gereja ketika ia diserang oleh   Khionia   Guseva, mantan PSK yang menjadi murid pastur Iliodor. 
Perlu   dicatat   bahwa Iliodor pernah menjadi sahabat Rasputin tapi berbalik   benci akibat   perilaku serta posisinya di kerajaan. Iliodor bekerjasama   dengan  dengan  wanita yang pernah dilukai Rasputin, dan mereka   bersama-sama   merencanakan pembunuhan ituan Guseva menghujamkan sebilah   pisau pada  perut Rasputin, namun ia  berhasil selamat meski terluka   parah. Menurut  putrinya Maria, semenjak  percobaan pembunuhan itu   Rasputin jadi cepat  lelah dan mulai  mengkonsumsi opium untuk meredakan   rasa sakitnya.
Usaha pembunuhan kedua dilakukan oleh kelompok bangsawan yag dippimpin Prince Felix Yusupov dan Grand Duke Dmitri Pavlovich. Kala itu Rasputin di undang kediaman Yusupov Moika dan di sana ia disuguhi kue dan anggur yang sudah dicampur racun sianida namun, Rasputin terus hidup, entah kenapa. Yusupov yang kaget karena Rasputin masih hidup, mengambil revolver dan menembaknya.
Karena  Rasputin terus hidup, mereka mencoba membunuhnya, kali ini dengan  menembak kepalanya. Rasputin, terjerembab di tanah, namun sebenarnya ia  hanya pura-pura mati. Setelah bahagia melihatnya "sudah mati", para  "pembunuh"-nya pergi meninggalkan ruang. Lucunya, seorang lupa membawa  jaketnya. Ketika ia kembali untuk mengambilnya, Rasputin bangkit dari  tanah dan meneriakinya dan mulai mencekiknya.
Orang-orang  itu kembali ke dalam ruangan, menembaknya lagi tiga kali di kepala,  menjatuhkannya ke lantai. Namun... ya... dia belum mati. Dia kembali  bangkit, lalu dipukuli hingga jatuh pingsan. Yusupov dan   antek-anteknya membungkus tubuh  Rasputin dengan seprai dan menceburkannya ke Sungai Neva yang amat  dingin. 
Ketika mereka menemukannya kemudian, seprai berlumuran darah dan  tubuhnya penuh luka tembakan, perutnya penuh racun, dan banyak memar  karena dipukuli, Rasputin diberitakan meninggal karena kedinginan.Di   sanalah Rasputin menemui ajalnya; sama   seperti kedua saudaranya.   Setelah diotopsi, permaisuri Tsaritsa   Alexandra menguburkan Rasputin   di Tsarskoye Selo. 
Namun setelah   terjadinya February Revolution,   sekelompok pekerja dari Saint Petersburg   membongkar makam Rasputin   lalu membakarnya. Konon ketika, dikremasi   tubuh Rasputin bangkit dan   terduduk di tengah api sehungga membuat   orang-orang percaya bahwa   Rasputin memang berilmu tinggi meski ajalnya   sudah lama tiba.
PENIS YG MASIH TERSIMPAN
Menurut beberapa sumber, seorang pembantu menemukan penis Rasputin di tempat pembunuhan, menyimpannya sampai tahun 1920-an. Kemudian penis ini disimpan oleh sekelompok wanita Rusia di Paris. Mereka menyembah penis ini sebagai lambang kesuburan, menyimpannya di dalam sebuah kotak kayu. Setelah mendengar hal ini, anak Rasputin, Marie, meminta mereka mengembalikan penis itu kepadanya. Ia kemudian menyimpannya sampai ia meninggal pada 1977.
 
sumber:



nice info gan!
ReplyDelete