Para penggemar sepakbola tentu sering menyaksikan pemain yang cedera mendapat semprotan obat. Lalu, beberapa saat kemudian pemain itu sudah bisa berlari kembali mengejar bola. Sebenarnya sehebat apa sih obat spray itu?
“Obat semprot itu merupakan chlor etil, bahan kimia yang pada saat bersentuhan dengan kulit menimbulkan reaksi dingin. Rasa dingin itu dipakai sebagai pereda sakit, namun sebenarnya juga berfungsi untuk menghentikan perdarahan,” kata dr.Michael Triangto, Sp.OK dari RS Mitra Kemayoran Jakarta.
Selain dalam dunia olahraga, pereda nyeri spray itu juga dipakai oleh dokter gigi dan dokter bedah. Para dokter gigi sering memakai obat itu untuk mengurangi perdarahan saat mencabut gigi susu yang akar giginya belum terlalu dalam.
Sedangkan dokter bedah menggunakan obat ini untuk memanipulasi agar bisa dilakukan tindakan, misalnya mengobati abses yang cukup matang namun tidak bisa disuntik.
Menurut dr.Michael, penggunaan chlor etil merupakan bagian dari penanganan cedera yang disebut RICE (Rest, Ice, Compression dan Elevation). “Ice atau kompres dingin hanyalah salah satu faktor karena sifatnya urgent.
Setelah pertandingan, tiga faktor lainnya dilakukan, yakni pemain harus beristirahat, bagian yang cedera dibebat dan menaikkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi untuk mengurangi nyeri dan bengkak,” katanya.
Pada atlet, penanganan cedera juga ditambah dengan obat-obatan, fisioterapi, serta sport teraphy untuk penguatan otot-otot dan peregangan agar ototnya kembali lentur.
Sumber :
taukahkamu.com
“Obat semprot itu merupakan chlor etil, bahan kimia yang pada saat bersentuhan dengan kulit menimbulkan reaksi dingin. Rasa dingin itu dipakai sebagai pereda sakit, namun sebenarnya juga berfungsi untuk menghentikan perdarahan,” kata dr.Michael Triangto, Sp.OK dari RS Mitra Kemayoran Jakarta.
Selain dalam dunia olahraga, pereda nyeri spray itu juga dipakai oleh dokter gigi dan dokter bedah. Para dokter gigi sering memakai obat itu untuk mengurangi perdarahan saat mencabut gigi susu yang akar giginya belum terlalu dalam.
Sedangkan dokter bedah menggunakan obat ini untuk memanipulasi agar bisa dilakukan tindakan, misalnya mengobati abses yang cukup matang namun tidak bisa disuntik.
Menurut dr.Michael, penggunaan chlor etil merupakan bagian dari penanganan cedera yang disebut RICE (Rest, Ice, Compression dan Elevation). “Ice atau kompres dingin hanyalah salah satu faktor karena sifatnya urgent.
Setelah pertandingan, tiga faktor lainnya dilakukan, yakni pemain harus beristirahat, bagian yang cedera dibebat dan menaikkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi untuk mengurangi nyeri dan bengkak,” katanya.
Pada atlet, penanganan cedera juga ditambah dengan obat-obatan, fisioterapi, serta sport teraphy untuk penguatan otot-otot dan peregangan agar ototnya kembali lentur.
Sumber :
taukahkamu.com
No comments:
Post a Comment