Bagaimana  bumi ini dipenuhi berbagai jenis binatang secara tiba-tiba                 dan bagaimana spesies-spesies yang berbeda-beda ini muncul tanpa                 nenek moyang yang sama adalah pertanyaan yang masih belum  terjawab                oleh evolusionis. Dalam bagian ketiga tulisan  ini akan ditunjukkan bagaimana teori evolusi belum mampu menjelaskan  berbagai hal yang yang telah menjadi fakta sains di masa sekarang. Untuk  memahami lebih jelas tentang artikel berikut silahkan baca bagian  pertama dari seri tulisan Mempertanyakan Kebenaran Teori Evolusi - Bag. I
Catatan Fosil membantah Evolusi 
Menurut  teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari                satu  nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah                 menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul dengan cara ini.                 Menurut teori tersebut, perubahan ini berlangsung sedikit  demi sedikit                dalam jangka waktu jutaan tahun. 
| Gambaran evolusi manusia yang umum kita temui | 
 Dengan  demikian, maka seharusnya pernah terdapat sangat                banyak  spesies peralihan selama periode perubahan yang panjang ini.
Sebagai  contoh, seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk                 setengah ikan - setengah reptil di masa lampau, dengan beberapa                 ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah mereka  miliki.                Atau seharusnya terdapat beberapa jenis  burung-reptil dengan beberapa                ciri burung di samping ciri  reptil yang telah mereka miliki. Evolusionis                menyebut  makhluk-makhluk imajiner yang mereka yakini hidup di masa                 lalu ini sebagai "bentuk transisi".
| Buku The Origin Of Species | 
Jika  binatang-binatang seperti ini memang pernah ada,                maka  seharusnya mereka muncul dalam jumlah dan variasi sampai jutaan                 atau milyaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk aneh                 ini seharusnya ada pada catatan fosil. Jumlah  bentuk-bentuk peralihan                ini pun semestinya jauh lebih  besar daripada spesies binatang masa                kini dan sisa-sisa  mereka seharusnya ditemukan di seluruh penjuru                dunia.  Dalam The Origin of Species, Darwin menjelaskan:
"Jika  teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis                   bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang mengaitkan                   semua spesies dari kelompok yang sama…. Sudah tentu bukti  keberadaan                  mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan  pada peninggalan-peninggalan                  fosil."
Bahkan  Darwin sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk                 peralihan tersebut. Ia berharap bentuk-bentuk peralihan itu akan                 ditemukan di masa mendatang. Namun di balik harapan besarnya  ini,                ia sadar bahwa rintangan utama teorinya adalah  ketiadaan bentuk-bentuk                peralihan. Karena itulah dalam  buku The Origin of Species, pada                bab "Difficulties of the Theory" ia menulis: 
... Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?.... Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?.... Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya.
Satu-satunya  penjelasan Darwin atas hal ini adalah bahwa                catatan  fosil yang telah ditemukan hingga kini belum memadai. Ia                 menegaskan jika catatan fosil dipelajari secara terperinci, mata                 rantai yang hilang akan ditemukan.
Karena  mempercayai ramalan Darwin, kaum evolusionis telah                 berburu fosil dan melakukan penggalian mencari mata rantai yang                 hilang di seluruh penjuru dunia sejak pertengahan abad ke-19.  Walaupun                mereka telah bekerja keras, tak satu pun bentuk transisi ditemukan.                 Bertentangan dengan kepercayaan evolusionis, semua fosil  yang ditemukan                justru membuktikan bahwa kehidupan muncul  di bumi secara tiba-tiba                dan dalam bentuk yang telah  lengkap. Usaha mereka untuk membuktikan                teori evolusi  justru tanpa sengaja telah meruntuhkan teori itu sendiri.
Fosil-Fosil Hidup
Teori  evolusi menyatakan bahwa spesies                          makhluk hidup  terus-menerus berevolusi menjadi spesies                          lain.  Namun ketika kita membandingkan makhluk hidup dengan                           fosil-fosil mereka, kita melihat bahwa mereka tidak berubah                           setelah jutaan tahun. Fakta ini adalah bukti nyata  yang                          meruntuhkan pernyataan evolusionis.
Fosil-Fosil Hidup
Teori  evolusi menyatakan bahwa spesies                          makhluk hidup  terus-menerus berevolusi menjadi spesies                          lain.  Namun ketika kita membandingkan makhluk hidup dengan                           fosil-fosil mereka, kita melihat bahwa mereka tidak berubah                           setelah jutaan tahun. Fakta ini adalah bukti nyata  yang                          meruntuhkan pernyataan evolusionis.
![]() Lebah madu hidup tidak berbeda dengan fosil kerabatnya yang berumur jutaan tahun                                  lalu.  |                              ![]()  |                            
![]() Fosil capung berumur 135 juta tahun tidak berbeda dengan kerabat modernnya.  |                              ![]()  | 
Jika kita mengamati catatan fosil secara terperinci, baik pada tingkat ordo maupun spesies, maka yang selalu kita temukan bukanlah evolusi bertahap, namun ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup yang disertai kepunahan kelompok lain.
Ahli paleontologi evolusionis lainnya, Mark Czarnecki, berkomentar sebagai berikut:
Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan fosil; jejak spesies-spesies yang terawetkan dalam lapisan bumi. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan hipotetis Darwin - sebaliknya, spesies muncul dan musnah secara tiba-tiba. Anomali ini menguatkan argumentasi kreasionis*) bahwa setiap spesies diciptakan oleh Tuhan.
Mereka juga harus mengakui ke-sia-siaan menunggu kemunculan bentuk-bentuk transisi yang "hilang" di masa mendatang, seperti yang dijelaskan seorang profesor paleontologi dari Universitas Glasgow, T. Neville George:
Tidak ada gunanya lagi menjadikan keterbatasan catatan fosil sebagai alasan. Entah bagaimana, catatan fosil menjadi berlimpah dan hampir tidak dapat dikelola, dan penemuan bermunculan lebih cepat dari pengintegrasian... Bagaimanapun, akan selalu ada kekosongan pada catatan fosil.
Kehidupan Muncul di Muka Bumi dengan                Tiba-Tiba dan dalam Bentuk Kompleks
Ketika  lapisan bumi dan catatan fosil dipelajari, terlihat                 bahwa semua makhluk hidup muncul bersamaan. Lapisan bumi tertua                 tempat fosil-fosil makhluk hidup ditemukan adalah Kambrium, yang                 diperkirakan berusia 500-550 juta tahun.
Catatan  fosil memperlihatkan, makhluk hidup yang ditemukan                pada  lapisan bumi periode Kambrium muncul dengan tiba-tiba - tidak                 ada nenek moyang yang hidup sebelumnya. Fosil-fosil di dalam  batu-batuan                Kambrium berasal dari siput, trilobita, bunga  karang, cacing tanah,                ubur-ubur, landak laut dan  invertebrata kompleks lainnya. 
Beragam                 makhluk hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba,  sehingga literatur                geologi menyebut kejadian ajaib ini  sebagai "Ledakan Kambrium" (Cambrian                Explosion).
Sebagian  besar bentuk kehidupan yang ditemukan dalam                lapisan ini  memiliki sistem kompleks seperti mata, insang, sistem                 peredaran darah, dan struktur fisiologis maju yang tidak berbeda                 dengan kerabat modern mereka. Misalnya, struktur mata majemuk  berlensa                ganda dari trilobita adalah suatu keajaiban  desain. David Raup,                seorang profesor geologi di  Universitas Harvard, Universitas Rochester                dan  Universitas Chicago mengatakan: 
Trilobita memiliki desain optimal, hingga dibutuhkan seorang rekayasawan optik yang sangat terlatih dan sangat imajinatif jika ingin membuatnya di masa kini
Binatang-binatang  invertebrata kompleks ini muncul secara                tiba-tiba dan  sempurna tanpa memiliki kaitan atau bentuk transisi                apa  pun dengan organisme bersel satu yang merupakan satu-satunya                 bentuk kehidupan di bumi sebelum mereka.
Richard Monastersky, editor Earth Sciences,  salah satu                terbitan populer dalam literatur evolusionis,  memberikan pernyataan                di bawah ini mengenai "Ledakan  Kambrium" yang muncul sebagai kejutan                besar bagi  evolusionis: 
Setengah milyar tahun lalu, binatang-binatang dengan bentuk-bentuk sangat kompleks seperti yang kita lihat pada masa kini muncul secara tiba-tiba. Momen ini, tepat di awal Periode Kambrium Bumi sekitar 550 juta tahun lalu, menandai ledakan evolusioner yang mengisi lautan dengan makhluk-makhluk hidup kompleks pertama di dunia. Filum binatang besar masa kini ternyata telah ada di awal masa Kambrium. Binatang-binatang pertama itu pun berbeda satu sama lain sebagaimana binatang-binatang saat ini.
Mata Trilobita  Trilobita                           yang muncul secara tiba-tiba pada periode  Kambrium memiliki                          struktur mata yang sangat  kompleks. Mata ini terdiri dari                          jutaan partikel  kecil menyerupai sarang lebah dan sebuah                           sistem lensa ganda. Sebagaimana  ungkapan David Raup, seorang                          profesor geologi,  mata ini merupakan "sebuah desain optimal,                           hingga dibutuhkan seorang rekayasawan optik yang sangat                           terlatih dan sangat imajinatif jika ingin membuatnya di                           masa kini".    Mata  ini                          muncul 530 juta tahun lalu dalam kondisi  sempurna. Tidak                          diragukan lagi, kemunculan  secara tiba-tiba dari desain                          menakjubkan ini  tidak dapat dijelaskan dengan evolusi,                          dan  membuktikan adanya penciptaan. Lebih  jauh lagi, struktur mata trilobita tetap                           bertahan hingga sekarang tanpa ada perubahan sedikit pun.                           Beberapa serangga seperti lebah dan capung memiliki struktur                           mata yang sama dengan trilobita.*) Keadaan ini  menggugurkan                          anggapan evolusionis bahwa makhluk  hidup ber-evolusi secara                          progresif dari bentuk  primitif ke bentuk kompleks.  (*) R. L. Gregory, Eye and Brain: The Physiology of Seeing, Oxford University Press, 1995, s. 31.  |                  
Bagaimana  bumi ini dipenuhi berbagai jenis binatang secara tiba-tiba                 dan bagaimana spesies-spesies yang berbeda-beda ini muncul tanpa                 nenek moyang yang sama adalah pertanyaan yang masih belum  terjawab                oleh evolusionis. Richard Dawkins, ahli  zoologi Oxford, salah satu                pembela evolusionis terkemuka  di dunia, berkomentar mengenai realitas                ini:
Sebagai contoh, lapisan batuan Kambrium yang berumur sekitar 600 juta tahun, adalah lapisan tertua di mana kita menemukan sebagian besar kelompok utama invertebrata. Dan kita dapati sebagian besarnya telah berada pada tahap lanjutan evolusi, saat pertama kali mereka muncul. Mereka seolah-olah ditempatkan begitu saja di sana, tanpa proses evolusi. Tentu saja, kesimpulan tentang kemunculan tiba-tiba ini menggembirakan kreasionis.
Dawkins  terpaksa mengakui, "Ledakan Kambrium" adalah                bukti kuat  adanya penciptaan, karena penciptaan adalah satu-satunya                 penjelasan mengenai kemunculan bentuk-bentuk kehidupan yang sempurna                 secara tiba-tiba di bumi ini. Douglas Futuyma, ahli biologi  evolusionis                terkemuka mengakui fakta ini dan mengatakan: 
"Organisme muncul di muka bumi dengan dua kemungkinan: dalam bentuk yang telah sempurna atau tidak sempurna. Jika muncul dalam bentuk tidak sempurna, mereka pasti telah berkembang dari spesies yang telah ada sebelumnya melalui proses modifikasi. Jika mereka memang muncul dalam keadaan sudah berkembang sempurna, mereka pasti telah diciptakan oleh suatu kecerdasan dengan kekuasaan tak terbatas."
Darwin sendiri menyadari kemungkinan ini ketika menulis: 
"Jika banyak spesies benar-benar muncul dalam kehidupan secara serempak dari genera atau famili-famili yang sama, fakta ini akan berakibat fatal bagi teori penurunan dengan modifikasi perlahan-lahan melalui seleksi alam."
Agaknya,  periode Kambrium merupakan "pukulan mematikan"                bagi  Darwin. Inilah yang membuat seorang ahli paleo-antropologi                 evolusionis dari Swiss, Stefan Bengston, mengakui ketiadaan  mata                rantai transisi saat ia menjelaskan tentang periode  Kambrium. Ia                mengatakan: 
"Peristiwa yang mengecewakan (dan memalukan) bagi Darwin ini masih membingungkan kami".
Seperti  yang kita pahami, catatan fosil menunjukkan bahwa                 makhluk hidup tidak berevolusi dari bentuk primitif ke bentuk yang                 lebih maju, tetapi muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan  sempurna.                Ringkasnya, makhluk hidup tidak muncul melalui  evolusi, tetapi diciptakan. Bersambung....
Baca Juga Tulisan sebelumnya :






No comments:
Post a Comment