Pages

Monday, April 16, 2012

The Frog Boys Case : Kasus Kematian 5 Bocah Korsel Yang Misterius




Menghilangnya sekelompok anak kecil tidak berdosa pastinya akan membuat keluarga anak anak ini menjadi histeris, di tambah lagi dengan pencarian selama bertahun tahun tidak juga membuahkan hasil. Tetapi 11 tahun kemudian histeria dan misteri itu kembali bertunas, karena anak anak tersebut ditemukan tewas tanpa di ketahui motif dan pelakunya.

gunung waryong
Frog Boys Case adalah kasus menghilangnya 5 bocah belasan tahun di Korea Selatan pada 26 maret 1991. Pada saat itu diketahui bahwa kelima bocah tersebut sedang mencari kodok (frog) bukan katak (toad), di dekat gunung Waryong ada juga yang menyebutnya Yaryong. Tetapi sejak saat itu kelima anak tersebut tidak pernah kembali hingga 11 tahun kemudian kelima bocah tersebut ditemukan dalam keadaan tewas dengan tersisa tulang belulangnya saja...


Meskipun penyelidikan penyelidikan yang dilakukan secara intensif tetap saja kasus ini tidak peqnah dianggap tuntas karena pelaku pembunuhnya tidak pernah terungkap.


Kelima anak yang menjadi korban itu adalah:
- U Cheol-Won (13)
- Jo Ho-Yeon (12)
- Kim Yeong-Gyu (11)
- Park Chan-In (10)
- Kim Jong-Sik (9)

Kronologi Kejadian
26 Maret 1991 pada hari itu adalah hari libur nasional di korea selatan karena saat itu tengan diadakan pemilihan umum di negara tersebut. Anak anak itu memilih untuk menangkap kodok di sebuah air terjun di gunung Waryong untuk menghabiskan hari liburnya itu, tetapi saat itulah kasus ini di mulai.

 
Kasus ini dengan cepat menjadi berita hangan di negara itu selama beberapa minggu, hingga presiden Roh Tae-Woo pun memerintahkan 300.000 personil polisi untuk membantu pencarian 5 anak tersebut, setidaknya polisi telah menerima 550 laporan salah dan pencarian sekitar 500 kali dengan melibatkan 500.000 polisi dan tentara selama 11 tahun pencarian.

Pada tahun 2002, seorang pria yang sedang mencari acorn (buah/biji pohon ek) menemukan kelima anak itu, namun anehnya area gunung itu telah beberapa kaki di periksa oleh para petugas. Pria itu mengaku sebenarnya telah mendapat telepon dari seseorang yang tidak dia kenal, dalam percakapan telepon itu memberikan detail lokasi tempat beradanya 5 anak itu.

 
Pada pemeriksaan awal polisi menyimpulkan anak anak itu tewas akibat hipotermia, tetapi orang tua dari para anak tersebut tidak menerima kesimpulan itu dan menuntut adanya pemeriksaan menyeluruh.

"anak - anak itu selalu bermain dan berjalan - jalan di aera gunung itu, jadi sudah pasti mereka mengetahui arahnya dengan baik, dan ini aneh jika memperkirakan bahwa mereka (anak anak itu) tersesat di dalamnya" ungkap Kim Jae-Kyu paman dari Kim Jong-Shik mengungkapkan ketidak puasannya terhadap penyidikan polisi.

 
Begitu pula Kim Hyud-Do yang merupakan ayah dari Kim Young-Kyu yang tidak menerima hipotesa itu "kami mengatakan kepada polisi, mereka (anak anak itu) tak hanya bocah biasa yang hanya bermain keluar rumah, tetapi para polisi itu terus saja melakukan penyelidikan untuk memungkinkan bahwa anak anak itu memang telah salah arah"

atas desakan dari pihak pihak keluarga lainnya polisi kembali melakukan penyelidikan, dan kali ini di bantu oleh tim forensik yang berpengalaman.

 
Dalseo Police Prescint di Daegu yang bersama tim forensik menemukan beberapa bukti bukti baru pada 27 september, dari penyelidikan itu ditemukan beberapa peluru yang telah di tembakan dan beberapa yang belum di dekat lokasi penemuan 5 anak itu.

 
Dari sinilah Tim Forensik memberikan pernyataan resmi yang membenarkan adanya tanda tanda pembunuhan pada ke 5 anak itu, dengan pukulan bertubi tubi pada kepala dan salah satunya ditembak dengan shot gun.

 
Polisi juga sempat memberikan sedikit penjelasan bahwa sejauh 300 meter dari tempat ditemukannya bocah bocah itu digunakan oleh divisi ke-50 tentara Korsel. Apakah kematian anak anak ini berhubungan dengan kegiatan pelantihan tentara itu? Tak ada yang tahu

Polisi yang memulai pelacakan terhadap orang misterius yang menelepon untuk memberitahu tempat ke 5 anak itu sehari sebelum ditemukan yaitu pada 25 september, tetap tidak juga memberikan hasil untuk lebih menerangkan kasus ini.

Pada 2006, masa kasus ini telah habis dan di nyatakan kadaluarsa, jadi jika kasus ini dapat dipecahkan sekarang ataupun suatu saat nanti maka hukum negara korsel pun tidak berhak dan tidak mampu menghukum siapapun, mungkinkah pelaku sebenarnya telah dapat tertawa lepas ataukah merenungi semua kejahatannya? Hanya pelaku itu sendirilah yang tahu.
Pada 25 maret 2004, tengkorak ke 5 bocah itu disumbangkan untuk menjadi objek penelitian medis.

Sumber: koreantimes.co.kr, donga.com, wikipedia.com ,Cerita Dunia



1 comment: